BACA BASMALAH SEBELUM BEKERJA

Minggu, 29 Desember 2013

INDAHNYA KEBERSAMAAN

Puncak Rinjani13......Hidup akan lebih bermakna dan bermanfaat apabila kita bisa saling berbagi antara keluarga kita, tetangga kita maupun bagi sahabat-sahabat kita yang lagi mendapatkan musibah. Kita sebagai makhluk sosial tentunyatidak akan terlepas dari bantuan orang lain karena kita diciptakan untuk saling membantu antara satu sama lain. Coba kita renungkan tatkala kita dirundung masalah tentunya kita sangat membutuhkan motivasi maupun dorongan dari sahabat-sahabat kita agar kita mampu untuk bangkit dari keterpurukan yang sedang melanda kita. Memang, kita tidak dapat pungkiri bahwa hidup adalah sebuah pilihan tetapi bagaimana cara kita untuk mengisi hidup ini dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi kita maupun orang lain.

Mempunyai tekad keras serta berusaha tanpa menutupi muka seringkali tak cukup. Kita memerlukan sebuah kekuatan batin, yaitu kemampuan untuk menerima segala sesuatu yang terjadi. Orang bilang, ini adalah sebuah keberserahan diri, sebuah tawakal, sebuah kepasrahan. 

Suatu hari di tepian kota. Waktu menunjukkan hampir tengah malam. Sepasang suami istri setengah baya itu mengemasi dagangannya. Sang istri membereskan piring, gelas dan perabot lain. Sedangkan si suami memasukkannya dalam gerobak.Sesaat mereka menghitung berapa laba yang masuk. Siapa pun tahu, penghasilan tak selalu datang seperti yang diharapkan. Terkadang hujan turun, pada waktu lain petugas ketertiban menghalau, atau kadang semuanya begitu menggembirakan.Manis dan asam memang bumbu penyedap sehari-hari. Yang pasti, esok, kehidupan sekali lagi harus dijalani. Mempunyai tekad keras serta berusaha tanpa menutupi muka seringkali tak cukup. Kita memerlukan sebuah kekuatan batin, yaitu kemampuan untuk menerima segala sesuatu yang terjadi. Orang bilang, ini adalah sebuah keberserahan diri, sebuah tawakal, sebuah kepasrahan. Sepasang suami istri itu berjalan bergegas. Yang laki mendorong gerobak, yang perempuan terkantuk-kantuk duduk di atasnya. Keduanya berlalu menembus malam. Hidup memang bukan untuk dijalani sendiri. Tapi bersama-sama; teman, sahabat, keluarga atau tetangga. Hidup adalah untuk saling kuat-menguatkan, topang-menopang, serta kasih-mengasihi. 

Kita tidak dapat pungkiri, hidup memang untuk kita jalani secara bersama-sama, saling membantu, bekerjasama dan saling bahu membahu. Betapapun kerasnya hidup seakan-akan melemparkan kita kedalam jurang keterpurukan akan menjadi lebih rileks dan enjoy dengan adanya pendamping hidup sebagai tempat berkeluh kesah. Itulah artinya sebuah kebersamaan dengan saling mengerti keadaan kita masing-masing, kasih mengasihi dan tidak cepat terpancing oleh hasutan yang berbau menyesatkan. 

Dalam konteks itulah, Islam mengajarkan hidup yang sesungguhnya. Hidup yang tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan eksistensi diri. Tapi lebih dari itu, Islam mengajarkan kita meraih kehidupan yang bermakna, bermanfaat, bertanggung jawab, dan berorientasi ke masa depan (perhatikan QS 28:77). Esensi kebersamaan dalam hidup adalah adanya tolong-menolong dalam perbuatan kebajikan dan taqwa (QS 5:2), saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang (QS 90:17, 103:3), dan saling mengingatkan dalam keimanan (QS 16:125). Dalam konteks kehidupan berbangsa, pengalaman empiris bangsa ini telah membuktikan dengan kebersamaan pendahulu dan pendiri bangsa ini berhasil meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Begitu pula dengan negara Jepang, misalnya, mereka bangkit dan kini menjadi salah satu negara maju dengan bermodalkan kebersamaan dan tekad yang kuat. Namun kondisi ironis terjadi saat ini. Dikala bangsa ini belum bisa bangkit dari keterpurukan multidimensional, sebagian grassroot hingga elite sering terlibat tawuran. Kaum elite lebih mementingkan bagaimana mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan daripada memikirkan kesejahteraan rakyat. Sementara penegakan hukum pun jauh dari rasa keadilan masyarakat. Bahkan satu penelitian menyebutkan bahwa lembaga peradilan bak seperti tempat lelang dimana orang yang memiliki penawaran tertinggilah yang akan menang. 

Mengembalikan keadaan seperti semula sangatlah sulit tetapi merubah keadaan menjadi lebih baik akan sangat bermakna dan bermanfaat bagi kita semua. Tetapi dengan semangat juang yang tinggi dengan bermodalkan kebersamaan dan tekad yang tinggi akan lebih mudah menggapai apa yang kita cita-citakan. Sudah saatnya kita sadar dan bangkit dari keterpurukan. Singsingkan lengan baju, tahan emosi, tatap masa depan, duduk bersama dan renungkan solusi untuk bangkit. Mari kita bersama-sama raih dan rasakan indahnya kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar